19.5.12

Dunia Baru di Mars (2)

Tidak disangka ternyata Planet Bumi kita ini dulunya juga memiliki kondisi lingkungan yang sangat mirip dengan Planet Mars saat ini. Bumi juga tidak memiliki kandungan oksigen dalam atmosfernya! Belakangan oksigen mulai tersedia berkat bantuan bakteri-bakteri fotosintesis sehingga binatang mulai bermunculan dan bumi kita mulai diisi oleh kehidupan. Semua elemen yang kita butuhkan untuk hidup tersedia di bumi dan Mars. Hasil penelitian di Mars menunjukkan bahwa di sana terdapat kandungan air (dalam bentuk es di kedua kutub planet). Atmosfernya jelas-jelas mengandung nitrogen serta unsur karbon dan oksigen, walaupun masih dalam bentuk karbon dioksida. Jadi, semua elemen penting yang dibutuhkan untuk menyokong kehidupan sudah tersedia di Mars. Kita hanya perlu untuk mengolah semua yang sudah ada di Mars serta mempersiapkan planet ini supaya menjadi subur dan menyenangkan seperti bumi kita ini. Bagaimana cara merombak kondisi Mars yang kering, dingin, dan tidak ramah itu menjadi planet yang hangat, nyaman, dan menyenangkan?

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memanaskan planet merah ini supaya menjadi cukup hangat bagi makhluk hidup. Bagaimana cara memanaskan sebuah planet yang besar? Kita bisa manfaatkan panas dari matahari, tetapi karena jarak planet ini sedikit lebih jauh dibanding jarak bumi ke matahari, kita butuh alat yang bisa memfokuskan panas matahari ke Mars sehingga total panas yang diterima planet ini lebih besar dari panas normal yang diterimanya sekarang. Untuk ini kita bisa memanfaatkan teknologi yang saat ini sedang dikembangkan NASA, yaitu solar sail. Solar sail adalah cermin raksasa yang melayang-layang di ruang angkasa. Cermin ini bisa memantulkan cahaya matahari sehingga Mars mendapat panas tambahan yang mampu mencairkan es di kutub-kutubnya (Gambar 1). Setelah es-es itu mencair, air mulai mengalir di planet kering ini sehingga membentuk danau-danau. Kandungan karbon dioksida yang terperangkap dalam es pun bisa terlepas ke atmosfer. Naiknya temperatur planet ini nantinya akan membantu terlepasnya gas CFC (ChloroFluoroCarbon) yang akan dimanfaatkan untuk menciptakan efek rumah kaca. Efek rumah kaca yang menjadi masalah di bumi kita justru dimanfaatkan dalam proses menghangatkan Mars. Efek rumah kaca ini berfungsi sebagai perangkap radiasi matahari sehingga bisa terus menghangatkan planet dan menjaga air untuk tetap dalam fasa cair.

Efek rumah kaca dapat membantu terjadinya proses alami fotosintesa oleh tumbuhan. Seperti kita ketahui, fotosintesa selalu menyedot karbon dioksida, dan melepaskan gas oksigen yang sangat dibutuhkan manusia.

Proses keseluruhannya tentu saja membutuhkan waktu ribuan tahun, tetapi dengan teknologi yang ada dan yang akan dikembangkan dengan nanoteknologi, usaha mengubah Mars menjadi tempat tinggal kita yang baru bukan merupakan sesuatu yang mustahil. (Prof Yohanes Surya).

sumber : Blog Prof.Yohanes Surya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar