19.5.12

Perang di Luar Angkasa (2)

Bagaimana senjata laser kimia ini digunakan dalam perang di luar angkasa? Coba kita bayangkan ilustrasi ini. Ada dua negara yang sedang bermusuhan sehingga berusaha untuk saling menjatuhkan. Salah satu negara yang sudah memiliki teknologi yang sangat maju menembakkan rudal*yang diprogram untuk menabrak negara musuhnya itu. Karena negara itu letaknya sangat jauh, rudal itu harus ditembakkan pada sudut yang cukup tinggi sehingga mencapai ketinggian yang cukup untuk dapat mencapai targetnya. Tetapi ternyata negara musuhnya itu juga sudah memiliki teknologi yang sangat canggih. Mereka bisa mendeteksi adanya rudal yang ditembakkan dan mengarah ke negaranya. Mereka langsung mengambil tindakan untuk menghindari tabrakan rudal yang bisa menghancurkan negara mereka itu. Mereka memiliki persenjataan di luar angkasa.

Ada satelit yang sudah dilengkapi dengan laser kimia milik mereka. Saat rudal itu mencapai ketinggian maksimalnya, laser kimia langsung ditembakkan sehingga menghancurkan rudal sebelum mencapai targetnya (Gambar 1). Karena sudah hancur di ketinggian tersebut, rudal itu tidak lagi berbahaya sehingga kedua negara tadi terhindar dari perang yang menyeramkan.

Nah, inilah fungsi utama dari perang teknologi ini. Dengan adanya teknologi yang canggih ini, perang yang sebenarnya di bumi dapat dihindari. Tetapi ada sedikit kelemahan senjata laser kimia ini. Karena laser kimia ini harus diletakkan di satelit yang sedang mengorbit di luar angkasa, proses menembak rudal yang sedang meluncur cepat bukan merupakan proses yang mudah. Justru proses ini sangat susah karena satelit yang membawa senjata laser ini tidak dalam keadaan diam. Satelit yang sedang mengorbit selalu bergerak sepanjang orbitnya sehingga posisinya selalu berpindah-pindah. Ini sangat menyulitkan proses menembak target yang juga bergerak pada kecepatan tinggi. Untuk itu diperlukan particle beams.

Particle beams merupakan senjata yang bisa menembakkan partikel- partikel subatomik (dengan cara mempercepat elektron dan proton, atau atom- atom hidrogen) pada kecepatan yang sangat tinggi, bahkan mendekati kecepatan cahaya. Karena kecepatannya mendekati kecepatan cahaya, target yang sedang meluncur cepat pun dapat ditembak dengan cukup mudah. Senjata ini pun dapat menghasilkan energi yang jauh lebih besar dari senjata laser sehingga dapat dapat menghancurkan targetnya dengan lebih sempurna.

Inilah perang di masa depan. Bukan perang yang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa, tetapi perang teknologi yang menuntut kita untuk selalu lebih pintar dari 'musuh' kita.

sumber : Blog Prof.Yohanes Surya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar