19.5.12

Perang di Luar Angkasa (1)

Ini bukan seperti perang bintang yang digambarkan dalam film legendaris Star Wars. Perang ini terjadi di luar angkasa dalam upaya mencegah terjadinya perang di bumi ini. Bagaimana caranya? Seperti apa perang yang terjadi di luar angkasa ini? Perang ini adalah Perang Teknologi! Ada beberapa teknologi canggih yang menjadi senjata utama perang ini. Laser kimia, particle beams, dan pesawat luar angkasa khusus militer. Yuk kita lihat satu per satu kecanggihan senjata rahasia ini.

Laser kimia merupakan senjata yang memanfaatkan sinar laser yang dihasilkan dari pencampuran beberapa bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan bisa bermacam-macam. Yang saat ini menjadi favorit para peneliti adalah Hidrogen Fluorida (HF), Deuterium Fluorida (DF), dan Chemical Oxygen Iodine Laser (COIL).

Konsep LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) melibatkan elektron yang tereksitasi. Apa artinya elektron yang tereksitasi? Seperti kita tahu, elektron-elektron dalam sebuah atom selalu mengorbit pada jarak-jarak tertentu. Setiap orbitnya memiliki tingkat energi yang berbeda-beda. Jadi, kalau kita memberikan energi tambahan pada atom tertentu, elektron yang mendapat tambahan energi ini bisa melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi. Inilah yang disebut keadaan tereksitasi. Elektron yang tereksitasi ini bagaikan elektron nyasar sehingga elektron ini tidak stabil di tempatnya yang baru. Elektron ini akan terus berusaha untuk kembali ke tempatnya semula. Saat elektron yang tereksitasi itu ‘pulang’ ke orbitnya semula, energi tambahan tadi dilepaskan dalam bentuk foton. Foton adalah energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu, yang sesuai dengan tingkat energinya. Cahaya laser ini bersifat monokromatik (hanya memiliki satu panjang gelombang yang spesifik), koheren (pada frekuensi yang sama), dan menuju satu arah yang sama sehingga cahayanya menjadi sangat kuat, terkonsentrasi, dan terkoordinir dengan baik.

Pada laser HF, atom fluor bereaksi dengan molekul hidrogen sehingga membentuk molekul hidrogen fluorida yang berada dalam keadaan tereksitasi. Reaksi ini menghasilkan gelombang pada panjang gelombang sekitar 2,7 - 2,9 mikron. Dengan panjang gelombang ini, gelombang yang terbentuk tidak bisa menembus atmosfer bumi sehingga hanya digunakan untuk senjata di luar angkasa saja. Pada laser DF, molekul yang digunakan untuk bereaksi dengan atom fluor adalah deuterium. Panjang gelombangnya lebih besar dari laser HF (sekitar 3,5 mikron) karena deuterium memiliki massa lebih besar dari hidrogen. Pada sistem COIL, klor direaksikan dengan hidrogen peroksida. Ini menyebabkan tereksitasinya atom-atom oksigen, yang kemudian mentransfer energinya ke atom- atom yodium (iodine). Energi tambahan ini menyebabkan tereksitasinya atom- atom yodium sehingga menghasilkan laser dengan panjang gelombang sekitar 1,3 mikron.
[bersambung ke "Perang di Luar Angkasa (2)"]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar